Rabu, 27 April 2016

JUAL OBAT, VITAMIN, DOPING & AKSESORIS AYAM BANGKOK

 

  • Doping Super Fight - Rp. 250.000
  • Doping Power Cock - Rp. 250.000
  • Doping ATP - Rp. 250.000
  • SF Oil - Rp. 160.000
  • Top 1 - Rp. 60.000
  • Top 2 - Rp. 65.000
  • Union Sulfa - Rp. 40.000
  • Die Da You Gin - Rp. 30.000
  • Tieh Ta Wan - Rp. 15.000
  • Obat Cacing - Rp. 45.000
  • Obat Luka Dalam - Rp. 50.000
  • Kamlang Gold - Rp. 170.000
  • Kamlang Hijau - Rp. 130.000
  • Alber T - Rp. 40.000
  • Sulfamix - Rp. 10.000
  • Vitop - Rp. 40.000 / (1 Strip)
  • Corovit - Rp. 15.000 / ( 1 Papan)
  • Cocilin - Rp. 15.000 (1 Papan)
  • Bungkus Jalu Import - Rp. 85.000 (1 Set Isi 4 pcs)
  • Bungkus Jalu Lokal - Rp. 70.000 (1 Set Isi 4 pcs)
  • Sepatu Ayam - Rp. 50.000
  • Bungkus Pacok - Rp. 20.000
  • Gantungan Ayam ( Untuk Ayam Untulan)

Rabu, 28 Oktober 2015

PERSIAPAN AYAM MUDA SEBELUM DI ADU

PERSIAPAN AYAM MUDA SEBELUM DI ADU

Persiapan ayam muda sebelum diadu adalah hal yang sangat penting yang harus dilakukan, banyak faktor-faktor pendukung untuk mendapatkan sebuah kemenangan di saat ayam kita turun di arena yang sebenarnya.
Ada banyak ayam aduan yang memang sudah mempunyai garis keturunan dengan mental juara, selain itu juga di dukung oleh tulangan-tulangan yang kasar/panjang dengan pola teknik yang susah di pukul dan juga rajin pukul. Namun hal ini tidak bisa di jadikan patokan untuk sebuah kemenangan bila mana kita sudah berada di sebuah arena, karena menurut saya ayam yang sudah siap di bawa ke arena adalah ayam yang sudah benar-benar siap dari segi mental dan juga fisik yang kuat.

Faktor – faktor yang berkontribusi untuk sebuah kemenangan adalah sebagai berikut :
  • Ayam benar-benar dalam kondisi sehat.
  •  Pola rawatan yang sangat baik.
  • Tulangan bagus (biasanya kita percaya diri dengan tadah pukulannya).
  • Teknik/pola bertarung ayam sangat baik (susah di pukul).
  •  Rajin pukul.
  •  Keturunan yang jelas dan menangan.
  •  Mental yang kuat (tidak cengeng).

Dalam sesi ini saya mencoba menuliskan sebuah pengalaman-pengalaman tentang merawat ayam sebelum turun kesebuah arena, pengalam ini saya dapatkan berdasarkan pengalaman sendiri dan juga ilmu yang saya dapatkan dari para senior2/botoh di dunia perAyaman.  

Persiapan ini saya buat dengan asumsi ayam muda yang sudah menjalani abar sampai 2x/3x
  1. Abar ke 1 = 10 menit, dengan masa istirahat 2 minggu (bungkus jalu);
  2. Abar ke 2 = 15 menit; dengan masa istirahat 2 minggu (bungkus jalu);
  3.  Abar ke 3 = 2x 15 menit ; dengan masa istirahat 2 minggu (bungkus jalu);


note : masa istirahat tergantung dari parahnya ayam tersebut setelah di abar bisa lebih cepat atau lama

Setelah menjalani istirahat selesai abaran ke 3 saya mencoba menuliskan cara merawat ayam untuk di turunkan ke ajang sesungguhnya

Minggu (H-1)
1.       Pastikan ayam sehat.
2.       Pagi hari ayam di berikan latihan fisik dengan cara di pale atau kiter
·         Dalam melakukan fisik pale menurut saya ayam jangan terlalu di porsir, lakukan hingga + 10 menit.
·         Dalam melakukan fisik kiter, sebelumnya siapkan kurungan double, ayam yang akan di siapkan berada di luar kurungan sedangkan yang di dalam kurungan adalah ayam untulan, hal ini sangat baik untuk pembentukan otot kaki dan pernafasan. Lakukan sampai ayam merasa lelah + 10 menit.
3.       Istirahatkan ayam + 5 menit lalu korok/bersihkan tenggorokan ayam dan mandikan agar merasa segar lalu jemur ayam tersebut sampai bulu di rasa kering (menurut saya jangan sampai terlalu sama sampai ayam mabok).
4.       Masukan ayam ke dalam kandang umbaran agar ayam bebas bergerak dan juga melakukan kipu untuk melancarkan peredaran darah dan tidak membuat ayam jadi bantet.
5.       Menjelang sore ayam di kliter lagi dan jangan terlalu lama.
6.       Menjelang malam biasanya saya memberikan kamlang dan vit B dan masukan ayam ke dalam kandang agar istirahat.

Senin (H-2)
1.       Cek kondisi keseluruhan ayam pastikan ayam sehat.
2.       Pada pagi hari ayam berikan sarapan telor matang (klo saya biasa berikan telor puyuh 1 butir + super power sebagai vit dan mineral)
3.       Lakukan sama dengan H - 1 dan lakukan peningkatan durasi waktu tetapi jangan terlalu banyak.
4.       Menjelang sore ayam saya berikan gula merah, lalu masukan ke kandang untuk istirahat.

Selasa (H-3)
1.       Cek kondisi keseluruhan ayam pastikan ayam sehat.
2.       Pada pagi hari saya memberikan irisan tomat 1 buah dengan melolokan langsung kepada ayam.
3.       Lakukan sama pada dengan H-2 dengan penambahan durasi waktu (tetapi jagan terlalu di porsir)
4.       Menjelang sore biasanya saya memberikan kamplang dan vit B lalu istirahatkan ayam di dalam kandang.

Rabu (H-4)
1.       Cek kondisi keseluruhan ayam pastikan ayam sehat.
2.    Pada pagi hari ayam berikan sarapan telor matang (biasanya saya memberikan telor puyuh 1 butir + super power sebagai vit dan mineral)
3.     Lakukan abar angin/bungkus patok dan jalu. Sampai 10 – 15 menit ( di menit terakhir sebelum selesai buka bungkus patok, agar tidak merasa penasaran.
4.       Bersihkan dan mandikan ayam agar lebih segar dan jemur sampai bulu agak kering..
5.       Setelah kering letakkan di kandang umbaran.
6.       Menjelang malam saya biasanya memberikan telor bebek/kampong campur dengan madu + pil kita.

Kamis (H-5)
1.       Mandikan ayam pagi hari dan jemur lalu masukan ke kandang umbaran.
2.       Menjelang siang masukan ke kandang.
3.       Sore hari ayam di umbar lagi sebentar.

Jumat (H-6)
1.       Sama dengan H-5

Sabtu (H-7)
1.       Ayam di box sampai sore hari.
2.       Menjelang sore ayam di umbar tapi jangan sampai kipu.
3.       Menjelang malam biasanya saya memberikan vitamin pharmaton.

Minggu
1.     Cek kondisi ayam apakah benar-benar sehat dan merah pada bagian muka, dada, paha, sampai ke sela2 sisik jari2 kaki.
2.       Sebelum akan berangkat berikan ayam sarapan + gula merah sedikit.
3.       Sampai di tempat arena pintar2lah memilih tanding.


Persiapan yang saya tulis ini ada kemungkinan berbeda dengan rawatan yang dilakukan oleh orang lain, Mohon maaf bilamana ada kesalahan-kesalahan dari penulisan ini, karena saya juga masih harus banyak belajar tentang merawat ayam aduan. Tulisan ini berdasarkan pengetahuan dan pengalaman yang saya dapatkan.

Senin, 26 Oktober 2015

PENGALAMAN MEMELIHARA DAN MENGOBATI SAKIT PADA AYAM BANGKOK


Dalam sesi ini saya mencoba untuk menuliskan kisah-kisah dalam memelihara dan mengobati sakit pada ayam bangkok, hampir 5 tahun lalu saya menempati rumah di daerah cilangkap tetapnya dekat tapos depok, dengan membeli rumah di kawasan perumahan/komplek (perumahan pas-pasan hehehhe..) dan selama itu pun saya memikirkan untuk memelihara ayam, dengan pertimbangan tinggal disebuah perumahan/komplek dan tidak mempunyai lahan yang luas, tetapi setelah dipikir-pikir akhirnya memberanikan diri untuk memelihara ayam (namanya hobi yahh maaf aja lah..) dengan memasang muka tembok bilamana dilihat oleh tetangga samping.
Oktober 2012 pertama kali saya membeli ayam dari pasar jatinegara pada siang hari dengan mengorbankan 1 hari bolos kerja (berharap mudah2an orang kantor tidak ada yang tau hahay…). Karena sudah lama vakum di dunia per Ayaman hehehhe.. saya sempat belajar dari mbah goggle untuk mempunyai pengetahuan sedikit tentang cara-cara memilih ayam bangkok. Pasar jatinegara tempat tengkulak jual beli ayam bangkok tetapi kita tidak tau asal usul ayam bangkok tersebut keturunan dari trah atau ayam menangan.
+ 2 jam lebih saya memilih anak ayam bangkok jantan dan betina, dengan memasang muka sotoy (klo kata anak gaul) biar gak di bohongi oleh penjual, akhirnya pilihan saya tertuju pada anakan ayam umur 3 bulan dengan harga @ Rp. 70.000,- / ekor.
Dengan senang hati saya membawa ayam dengan di bungkus kardus mie yang di bolong2ngin untuk hawa udara masuk, lalu saya ikat di motor mio. Tak terasa kupacu sepeda motor ku jarum jam tak mau berhenti (kaya lagunya bang iwan) brem.. brem… wuezzzzzz motor melaju kencang salip kanan salip kiri dan sambil menghayal bila mana ayam tersebut sudah besar pasti mantap dan tampilannya ganteng hahaha… tetapi terlintas juga bagaimana saya membuat kandangnya dengan waktu yang singkat, setelah berpikir sejenak diatas motor saya mendapatkan ilham/petunjuk mendingan saya membeli kandang yang sudah jadi. + 30 menit sampai juga di perkarangan rumah saya, segera saya matikan dan saya lepas tali pengikat pada kardus ayam dan saya letakkan di garasi rumah.
+ 5 menit kemudian, start mesin dan brem.. brem… wuezzzzzz… saatnya hunting kandang ayam di toko2 kayu bekas, biasanya sie yang jual orang Madura. Setelah menyisir di kawasan jalan Raya Bogor tepatnya dari simpangan depok kearah cibinong akhirnya saya menemukan sebuah toko dan segera saya menepi dan mematikan motor. Saya tertuju dengan kandang ayam yang sudah jadi dengan ukuran panjang + 1 meter dan lebarnya + 65cm dengan 2 kamar (dua pintu masing2 ruang di sekat oleh triplek tipis, sudah kaya hotel aja hahaha)… setelah nego + 1 jam akhirnya muncul harga kesepakatan yaitu 300rb (sialan mahal juga ckckckckc…) karena terpaksa dan juga disepanjang jalan tidak ada yang jual maka saya niatkan untuk membeli huftttt (relakan yang terjadi * lagu bang iwan).
Kandang akhirnya sampai juga di rumah, segera masukan ayam ke kandang dan ada yang terlupakan tempat makan dan minum ayam berikut makanannya, yasudah brem.. brem… wuezzzzzz… lagi lah… sampai juga di tukang jual pakan ayam dan saya membeli tempat pakannya, pakan voor/pur 591 (langsung beli 3 kilo) dan terakhir vitamin. Sampai dirumah segera kasih makan dan minum dan juga saya segera menyiapkan kopi tapi untuk saya minum yah, oia sambil rokoan juga dan sambil menghayal ayam biar cepat besar.
2 minggu kemudian saya mendapatkan link dari internet ada yang menjual ayam di kawasan depok tepatnya di dekat jalan kaffi dan saya segera hubungi nomor telp tersebut dan langsung menemuinya dengan menggunakan motor brem.. brem… wuezzzzzz… sampai juga di rumah orang tersebut setelah sekian lama tersasar, saya melihat ayam umur 2.5 bulan dan saya langsung membeli 3 ayam dengan harga @ 100rb/ekor. Dengan perasaan gembira saya memacu kendaraan sampai di rumah dengan selamat lalu saya masukan ke kandang ayam untuk di kasih makan dan minum vitamin agar tidak stress. Setiap malam duduk termenung sambil ngopi dan ngerokok dan terus-menerus menghayal tiada henti memikirkan ayam agar sehat dan cepat besar.
+ 2 minggu kemudian tiba2 ayam yang dari pasar jatinegara sakit dengan ciri2 mukanya bengkak dan bersin2 serta keluar cairan dari lubang hidungnya, segera saya cari di internet dan juga bertanya kepada teman kantor saya yaitu pak Hadi (saya pernah kerumahnya di makasar rupanya orang ini hobi memelihara ayam bangkok dan banyak sekali ayamnya) akhirnya saya mendapatkan jenis obat-obatan yang cocok, sekarang kendalanya dimana saya bisa mendapatkan obat tersebut, sekaligus obat vaksin ND+AI yang di rekomendasikan teman saya pak Hadi itu.
brem.. brem… wuezzzzzz… pulang kerja saya langsung menuju ke kawasan jalan hek pasar rebo (alamat lengkapnya kurang tau) disana terdapat toko pakan dan obat-obatan ayam dan toko ini lumayan lengkap, segera saya bertanya dan membeli obat jenis :
1.       Trimezyn (ngorok, CRD, Snot)
2.       Tetra-chlor (ngorok, CRD, Snot)
3.       Vitachik (vitamin)
4.       Worm Exiter (obat cacing)
5.       ND-AI (jenis Vaksin)
6.       Antisep (untuk desinfektan semprot kandang)
7.       Alat suntik.
Sampai dirumah untuk ayam sakit saya langsung memberikan Trimezyn selama 5 hari (1 hari sekali saya berikan malam hari). Hari ke hari ayam berangsur mulai membaik dan segar lagi, tetapi muka ayam masih membengkak, sedangkan yang sehat saya segera memberikan vaksin ND+AI dengan cara menyuntik di bagian dada ayam dengan takaran 0.6cc (kalau tidak salah).
Setelah jalan + 1 bulan kemudian ayam saya yang lain terkena lagi sakit ngorok (wahh makin pusing rekk) bermodalkan internet dan tanya kanan-kiri akhirnya saya putuskan untuk memberikan obat tetra chlor dengan cara membuka bungkus kapsulnya dan langsung di lolohkan ke mulut ayam dengan dosis pemberian 2 kali sehari (pagi dan malam terkadang klo pagi tidak sempat karena kerja saya berikan malam 2 kapsul) ayam yang sehat saya berikan juga 2 kali sehari biar tidak menular, alhasil semua berjalan lancar dan sukses selama  5 hari ayam sehat semua.
Dalam pemberian pakan saya juga membuat jamu2an dari kunyit, kencur, jahe, bawang putih, bawang merah dengan takaran sekira2nya aja (abisnya gak punya timbangan gram2an mas bro), lalu di blender dan di berikan air secukupnya, setelah halus baru di berikan kepada ayam yang sehat dan yang sakit dengan takaran sekira2nya hehehehe...
Ayam sehat hati pun senang hihihihihihi….. terlintas dalam benak mau renovasi kandang ayam dulu ahh.. langsung menuju ke toko kayu yang di pinggir jalan dan membeli peralatan kayu, paku besar dan kecil, dan karpet. Hari menjelang magrib, kandang belum jadi, wah… berabe ini urusannya di tambah lagi ayam ku pada berkelahi dengan teman (dalam hati berkata tau aja klo mau di bikinin kandang) melihat hal tersebut yah terpaksa lembur ampe malam ketak-ketok-ketak-ketok tanpa memikirkan tetangga hehehe..
Pada awal desember 2014, pada saat baru pulang kantor seperti biasa saya mengecek ke kandang dan mendapati salah satu ayam saya sakit dengan ciri2: ayam lemas, lesu, kotoran cair dan sampai sekarang saya belum tau jenis sakit seperti apa lagi yang menimpa ayam saya. Mudah2an berbekal internet dan tanya2 di temukan obat yang pas untuk ayam saya… nasib….nasip…

Akhir kata itulah pengalaman saya dalam memelihara dan mengobati ayam yang sakit, yah lumayan menguras waktu, apalagi pada musin hujan/pancaroba begini, ada saja yang kena penyakit trus di satu sisi saya juga sibuk akan pekerjaan, tetapi yah menyenangkan juga bergelut dengan hobi ahahay..


google-site-verification: google6d9aa65c2dde2db1.html